Use APKPure App
Get Think Like A Monk old version APK for Android
Latih Pikiran Anda Untuk Kedamaian Dan Tujuan Setiap Hari
Buku ini menggabungkan anekdot pribadi, metafora, kajian ilmiah, dan kebijaksanaan dari berbagai teks monastik.
Tujuan Shetty adalah untuk membantu pembaca mewujudkan pola pikir monastik. Ini termasuk belajar melepaskan kenegatifan, ego, dan ketakutan; memulai perjalanan pertumbuhan pribadi; dan berinvestasi dalam tindakan syukur dan pelayanan. Shetty sendiri menghabiskan tiga tahun sebagai biksu, tinggal di sebuah ashram di India, sebelum menggunakan keahliannya di media sosial dan bisnis. Dia sekarang menyelenggarakan podcast populer, On Purpose, dan menawarkan pembinaan kehidupan dan kursus tentang topik-topik seperti tujuan dan membangun kebiasaan yang sukses. Dia menyalurkan pengalaman ini menjadi saran dan tujuan khusus untuk generasi milenial modern dan orang lain yang ingin menemukan makna dan kepuasan dalam hidup mereka. Diterbitkan pada tahun 2020, buku ini memandu pembaca dalam perjalanan menjauh dari gangguan konstan dan kepuasan dangkal kehidupan kontemporer menuju rasa damai dan tujuan yang mendalam.
Di Bagian 1, Shetty menyarankan pembacanya untuk “Lepaskan” ekspektasi dan pendapat orang lain, termasuk hiruk-pikuk media, untuk memahami dan menetapkan nilai-nilai mereka sendiri: “Satu-satunya cara untuk membangun kehidupan yang bermakna adalah dengan memfilter keluar kebisingan dan melihat ke dalam. Ini adalah langkah pertama untuk membangun pikiran biksu Anda” (7). Dia juga menasihati para pembacanya untuk membuang hal-hal negatif, baik dalam pemikiran mereka tentang orang lain maupun dalam penilaian mereka terhadap diri mereka sendiri. Ketika orang secara terbuka mengkritik orang lain, energi negatif itu kembali pada mereka; sebaliknya, membawa orang dan pikiran positif ke dalam hidup seseorang menciptakan ruang untuk hasil yang positif. Shetty menggunakan metafora untuk mengilustrasikan hal ini: "Pikiran dan kata-kata negatif yang picik seperti nyamuk: Bahkan yang terkecil pun dapat merampas kedamaian kita" (32). Sebagai gantinya, dia menyarankan penerapan metode “spot, stop, and swap” (45). Pertama, seseorang menjadi sadar akan hal-hal negatif (melihatnya), kemudian berhenti sejenak untuk merenungkan pikiran atau perilaku negatif (menghentikannya) sebelum mengarahkannya kembali ke hal yang positif (menukarnya). Shetty juga menekankan bahwa memaafkan—untuk diri sendiri dan orang lain—adalah kunci untuk membangun ketenangan pikiran.
Selain itu, seseorang harus melepaskan rasa takut untuk terlibat sepenuhnya dengan dunia dan memanfaatkan kemungkinannya. Memandang rasa takut bukan sebagai hambatan tetapi sebagai peluang untuk tumbuh bisa menjadi kuat: “Kami takut akan tekanan dan tantangan perubahan, tetapi tekanan dan tantangan itu adalah angin yang membuat kami lebih kuat” (50). Dia berpendapat bahwa obat paling pasti untuk rasa takut adalah detasemen, mengamati rasa takut dari jarak emosional untuk bertindak tegas daripada bereaksi secara impulsif. Ketakutan bisa menjadi faktor pendorong, menciptakan urgensi dalam proses pengambilan keputusan, tetapi pada akhirnya tidak berkelanjutan. Untuk membangun niat yang jelas dan langgeng, Shetty mendorong pembacanya untuk bergerak melampaui rasa takut dan kepuasan material menuju tujuan yang lebih tinggi dari tugas dan cinta: "Tujuan dan makna, bukan kesuksesan, mengarah pada kepuasan sejati" (71). Dan, Shetty memberi tahu para pembacanya, tujuan dan makna ini dipastikan melalui tanggung jawab dan kepedulian terhadap orang lain, bukan hanya melalui pencapaian pribadi.
Last updated on Jun 2, 2023
Enjoy This Wonderful Book
Diunggah oleh
Jorge Enrique Castro Saucedo
Perlu Android versi
Android 5.0+
Kategori
Laporkan
Think Like A Monk
2.0 by Students Solutions Apps
Jun 2, 2023